CERITA JERITAN HATI
Senin, 26 November 2012
Rabu, 21 November 2012
Pembentukan karakter anak usia dini
Pembentukan Karakter Pada Anak Usia Dini
By mitadyn · Kategori: Psikologi · Kata Kunci: membangun kepercayaan diri anak, pengembangan karakter anak
Tahukah anda jika karakter anak bisa dibentuk? Seorang anak membentuk
karakternya pada usia 0-6 tahun, atau yang biasa kita sebut masa golden
age. Di masa golden age ini, otak anak berkembang dengan pesat dan
menyerap semua informasi yang dilihat dan didengar olehnya. Semua hal
yang masuk ke dalam otaknya akan membentuk karakter dan karakter akan
membentuk kepribadian.
Orang tua sebaiknya memanfaatkan masa golden age ini dengan maksimal. Bisa dibilang kesuksesan anak ditentukan dari pembentukan karakter di masa ini. Berikanlah pengaruh positif pada anak sehingga anak bisa bersikat positif saat dia besar nanti. Misalnya dengan memberikan anak pujian atas keberhasilannya atau meminta anak untuk menolong / membantu orang lain. Namun terkadang tanpa sadar kita juga menjatuhkan kepercayaan diri anak dengan bersikap negatif, seperti membentak, membodohi anak saat gagal mengerjakan sesuatu. Pengaruh positif yang orang tua berikan akan membuat anak memiliki kepercayaan diri lebih saat bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya kelak.
Dalam membentuk karakter pada anak, diperlukan tiga aspek yaitu hubungan antara anak dengan diri sendiri, hubungan antara anak dengan orang lain / lingkungan sekitarnya, hubungan antara anak dengan Tuhan. Dalam hubungan anak dengan diri sendiri, anak belajar untuk mengenal dirinya. Apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangannya. Ajak anak untuk menyadari dan mengasah kelebihan yang ada pada dirinya dan menerima kekurangan yang ada dalam dirinya. Sedangkan pada hubungan anak dengan lingkungan sekitarnya, anak belajar untuk melihat dan menerima kebutuhan orang lain. Anak juga belajar untuk bersosialisasi dan mengalah. Yang tidak kalah penting adalah hubungan anak dengan Tuhan, yang mengajarkan tentang spiritual antara anak dengan penciptanya. Ketiga aspek inilah yang akan menentukan dan membentuk karakter anak pada usia dini.
Analisis :
Membentuk karakter anak hendaklah sedini mungkin,dari dalam kandungan orang tua sudah dapat membentuk karakter anaknya, orang tua ketika hamil hendaklah melakukan perbuatan yang baik-baik,soalnya karakter anak sudah mulai terbentuk dari dalam kandungan.Menurut aktikel ini membentuk artikel anak mulai dari 0-6 tahun,saya sangat setuju dengan artikel ini,soalnya pada usia itu anak lebih mudah menyerap dan mengingat apa yang kita berikan.Menurut saya aspek yang terpenting itu adalah mengajarkan tentang spiritual antara anak dengan penciptanya,anak kita ajarkan untuk sholat dan membaca al-quran,Setelah itu baru anak mampu mengenal dirinya tentang kelebihan dan kekurangan yang anak miliki dan yang terakhir anak diajarkan untuk bersosialisasi dengan orang lain.Orang tua harus memberi arahan kepada anak kita hidup itu harus saling tolong menolong,Jadi intinya disini jika orang tua ingin karakter anak itu baik,maka orang tua harus mampu membentuk karakter anak dari dalam kandungan.
Orang tua sebaiknya memanfaatkan masa golden age ini dengan maksimal. Bisa dibilang kesuksesan anak ditentukan dari pembentukan karakter di masa ini. Berikanlah pengaruh positif pada anak sehingga anak bisa bersikat positif saat dia besar nanti. Misalnya dengan memberikan anak pujian atas keberhasilannya atau meminta anak untuk menolong / membantu orang lain. Namun terkadang tanpa sadar kita juga menjatuhkan kepercayaan diri anak dengan bersikap negatif, seperti membentak, membodohi anak saat gagal mengerjakan sesuatu. Pengaruh positif yang orang tua berikan akan membuat anak memiliki kepercayaan diri lebih saat bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya kelak.
Dalam membentuk karakter pada anak, diperlukan tiga aspek yaitu hubungan antara anak dengan diri sendiri, hubungan antara anak dengan orang lain / lingkungan sekitarnya, hubungan antara anak dengan Tuhan. Dalam hubungan anak dengan diri sendiri, anak belajar untuk mengenal dirinya. Apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangannya. Ajak anak untuk menyadari dan mengasah kelebihan yang ada pada dirinya dan menerima kekurangan yang ada dalam dirinya. Sedangkan pada hubungan anak dengan lingkungan sekitarnya, anak belajar untuk melihat dan menerima kebutuhan orang lain. Anak juga belajar untuk bersosialisasi dan mengalah. Yang tidak kalah penting adalah hubungan anak dengan Tuhan, yang mengajarkan tentang spiritual antara anak dengan penciptanya. Ketiga aspek inilah yang akan menentukan dan membentuk karakter anak pada usia dini.
Analisis :
Membentuk karakter anak hendaklah sedini mungkin,dari dalam kandungan orang tua sudah dapat membentuk karakter anaknya, orang tua ketika hamil hendaklah melakukan perbuatan yang baik-baik,soalnya karakter anak sudah mulai terbentuk dari dalam kandungan.Menurut aktikel ini membentuk artikel anak mulai dari 0-6 tahun,saya sangat setuju dengan artikel ini,soalnya pada usia itu anak lebih mudah menyerap dan mengingat apa yang kita berikan.Menurut saya aspek yang terpenting itu adalah mengajarkan tentang spiritual antara anak dengan penciptanya,anak kita ajarkan untuk sholat dan membaca al-quran,Setelah itu baru anak mampu mengenal dirinya tentang kelebihan dan kekurangan yang anak miliki dan yang terakhir anak diajarkan untuk bersosialisasi dengan orang lain.Orang tua harus memberi arahan kepada anak kita hidup itu harus saling tolong menolong,Jadi intinya disini jika orang tua ingin karakter anak itu baik,maka orang tua harus mampu membentuk karakter anak dari dalam kandungan.
Pentingnya Pembelajaran komputer Untuk Anak Usia Dini
Pentingnya pembelajaran komputer untuk anak usia dini
Dengan perkembangan zaman yang sudah canggih dan maju,pembelajaran komputer hendaknya di dapatkan oleh anak sejak usia dini.Untuk mendidik anak pada usia dini, kita harus menyajikan materi yang akan kita ajarkan semenarik mungkin,salah satunya dengan komputer.
Dengan komputer, proses belajar anak akan terasa sangat menyenangkan. Hal itu tidak bisa dipungkiri lagi, dengan komputer kita bisa memasukkan program-program edukasi yang cocok untuk pendidikan anak pada usia dini. Dengan komputer pula, kita sebagai pendidik akan merasa sangat terbantu dengan penyampaian yang disajikan oleh komputer tanpa meragukan hasil yang kurang optimal. Adanya tampilan gambar warna-warni yang dapat bergerak serta didukung dengan suara atau nyanyian yang riang gembira dapat merangsang anak untuk lebih betah bermain sambil belajar. Karena hanya metode bermain sambil belajarlah yang cocok diberikan kepada anak usia dini.
Saat usia anak tersebut masih muda atau dini , di saat itulah mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sekitarnya dan daya ingat yang luar biasa.. Di saat ini juga anak akan mengenali segala sesuatu yang ia temui, kemudian akan ditanamkan dalam pemikirannya. Oleh karena itu , di masa seperti ini dikenalkan pembelajaran komputer kepada anak dan perlu pengarahan dari pendidik ,agar anak bisa terarah cara berfikirnya terhadap apa yang ada disekitarnya. Jika dalam masa ini anak tidak diberikan pengarahan dan pembelajaran , maka akan berdampak kepada cara berfikir mereka saat dewasa.
Para ahli sendiri masih berbeda pendapat mengenai pada usia berapa seorang anak sebaiknya mengenal komputer.Apakah orang tua sebaiknya menganjurkan anaknya terlebih dahulu puas bermain di masa kanak-kanaknya, sebelum mereka mengenal dunia „artificial intelligence“ yang sulit namun penuh kreativitas? Atau, apakah anak-anak usia tamankanak-kanak sudah diharuskan bermain dengan media baru ini mengingat masa itu hanya terjadi sekali seumur hidup?Komputer saat ini memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dan pada dekade mendatang akan berperan jauh lebih
besar lagi dalam kehidupan kita. Bagi anak-anak, komputer merupakan salah satu dari banyak media pengisi waktu
luang yang tersedia di rumah. Mereka memiliki perhatian pada komputer sebagaimana terhadap televisi dan radio. Anakanak sekarang sudah terbiasa dengan kemajuan teknologi.
Banyak orang tua khawatir bahwa anaknya akan menjadi ketagihan dalam menggunakan teknologi tersebut, namun hal ini tidak beralasan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak kecil yang sehari-harinya bermain komputer tetap bisa bersosialisasi. Pada umumnya mereka memiliki banyak teman, aktif berolah raga dan keingintahuan yang besar pada ilmu pengetahuan. Semua itu menunjukkan bahwa mereka masih berinteraksi dengan „dunia nyata“. Namun adalah sangat penting untuk mendidik anak agar memiliki rasa tanggung jawab dan memanfaatkan media dengan sebaikbaiknya.
Analisis :
Tentu saja pembelajaran komputer untuk anak usia dini sangat penting,karena perkembangan zaman dan teknologi semakin maju.Jika dari usia dini kita mengenalkan komputer kepada anak,anak akan mudah dalam pendidikan selanjutnya.Pada usia dini anak punya rasa ingin tahu yang tinggi dan anak mudah menyerap pembelajaran yang diberikan untuk itu hendaknya pembelajaran komputer diberikan sejak usia dini.
Sebagai orang tua kita hendaknyadapat mengawasi anaknya dalam menggunakan komputer,jika ada anak yang kecanduan bermain game tersebut,sebagai orang tua kita harus mampu mengatasi masalah itu.Orang tua harus membagi waktu untuk anak dalam menggunakan komputer di rumah.Guru juga harus memberikan arahan kepada anak tentang fungsi komputer tersebut karena jika kelamaan bermain komputer mata anak juga dapat rusak.
MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN TENTANG LINGKUNGAN PENDIDIKAN
MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
Tentang
LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
Oleh:
NAMA : RISYA FIMALA
NIM/BP : 1105752 / 2011
PENDIDIKAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2011
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur senatiasa penulis aturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia yang tekah diberikan, penulis dapat menyusun makalah
ini yang berjudul “LINGKUNGAN PENDIDIKAN”
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis mengalami hambatan dalam mencari bahan yang
berhubungan dengan materi lingkungan pendidikan. Atas dukungan dari berbagai
pihak akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan
semangat, motivasi kepada penulis, terima kasih kepada Dosen yang mengajar mata
kuliah Pengantar pendidikan yang memberikan pengajaran dan arahan dalam
penyusunan makalah ini, dan tidak lupa kepada teman-teman semua yang telah ikut
berpartisipasi membantu penulis dalam upaya penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah yang di buat ini belum sempurna, baik dari segi
penulisannya maupun dari segi makalah itu sendiri. Oleh karena itu, penulis
menerima saran dan kritikan dari pembaca demi perbaikan makalah ini untuk masa
yang akan datang.
Dalam
penyusunan makalah ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak yang
telah memberikan saran maupun masukan-masukan guna penyempurnaan makalah ini.
Padang, Desember 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perkembangan
pendidikan semakin lama semakin berkembang, hal tersebut sesuai dengan majunya
dan meningkatnya kualitas pendidkan pada saat ini. Hal ini memicu agar
pendidkan tetap berjalan dengan baik. Oleh sebab itu diperlukan cara dan tindak
yang efektif untuk memperbagus pendidikan dimasa sekarang. Seperti yang kita
ketahui pendidikan sangatlah penting didunia ini terutama bagi para generasi
yang akan datang demi membangun lingkungan pendidikan yang berkualitas.
Selain
itu manusia selama hidupnya pasti membutuhkan yang namanya pendidikan.
Pendidikan tersebut bisa didapat dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga,
dan lingkungan masyarakat. Dari ketiga linkungan itulah kita mendapatkan
pendidikan. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama
dan utama untuk kelancaran pendidikan. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan
pendidikan setelah keluarga. Lingkungan masyarakat tempat mendapatkan
informasi, edukasi, dan rekreasi. Untuk itulah perlunya judul tentang
lingkungan pendidikan ini dibahas.
Rumusan masalah
Untuk
mencapai sasaran pada pembahasan lingkungan hidup ini maka ada beberapa hal
yang perlu dirumuskan yaitu sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengn lingkungan pendidikan ?
2.
Apa saja fungsi dari lingkungan
pendidikan ?
3.
Apa saja jenis-jenis lingkungan
pendidikan ?
4.
Apakah pengaruh timbal balik antara
jenis lingkungan dengan pendidikan anak?
BAB II
PEMBAHASAN
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
A.
Pengertian
lingkungan pendidikan
Lingkungan (envirement) meliputi
semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara tertentu mempengaruhi tingkah
laku kita, pertumbuhan , perkembangan atau life processes kita. Jadi lingkungan
adalah segala sesuatu yang mempengaruhi individu. Segala sesuatu yang mempengaruhi
itu mungkin berasal dari dalam diri individu (internal environment), dan
mungkin pula berasal dari luar diri individu (external environment). Indivividu
dalam hal ini dapat berbentuk orang atau lembaga. Lingkungan bagi seseorang
sebagai individu adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam dirinya (fisik
dan psikis ) dan sesuatu yang berada diluar dirinya seperti alam fisika (non
manusia ) dan manusia.
B.
Fungsi
lingkungan
Fungsi
suatu lingkungan tergantung pada jenis lingkungan tersebut. Sekolah sebagai
suatu lembaga pendidikan berfungsi antara lain sebagai : (1) pusat pendidikan
formal, (2) pusat kebudayaan, (3) lembaga sosial.
Keluarga
sebagai lingkungan pendidikan antara lain memberikan dasar-dasar pendidikan
pada anggota keluarga (terutama anak-anak). Masyarakat sebagai pendidikan non
formal antara lain berfungsi membantu sekolah dan keluarga.
C.
Jenis-jenis
lingkungan
1.
Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokkan primer
yang terdiri dari sejumlah kecil orang yang mempunyai hubungan pertalian darah.
Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Predikat
ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh keluarga dalam
pembentukan prilaku dan kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis
dan mudah dipahami karena beberapa alas an berikut ini :
a.
Keluarga merupakan pihak yang paling
awal memberikan banyak perlakuan kepada anak.
b.
Sebagian besar waktu anak berada di lingkungan keluarga.
c.
Karakteristik hubungan orang tua, anak berbeda dari hubungan anak dengan pihak – pihak
lainnnya (guru, teman, dan sebagainya).
d.
Interaksi kehidupan oarng tua anak
dirumah bersifat “asli” , seadanya dan tidak dibuat – buat.
Dari
berbagai definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah penting
dalam pencapaian tujuan pendidikan. Undang – undang sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 menyatakan secara jelas dalam
pasal 10. Ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar
sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai – nilai moral dan
keterampilan, kepada anak. Keluarga
pengaruh yang kuat, langsung dan sangat dominan kepada anak, terutama dalam
pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai – nilai, prilaku –
prilaku sejenisnya, pengeahuan dan sebagainya.
Sehubungan dengan itu, Fuad Ichsan, (1995). Mengemukakan. Fungsi lembaga pendidikan
keluarga sebagi berikut :
·
Merupakan pengalaman pertama bagi masa
kanak – kanak, pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi
perkembangan berikutnya.
·
Pendidikan di lingkungan keluarga dapat
menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan
emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
·
Di dalam keluarga akan terbentuk
pendidikan moral, keteladanan orang tua
dalam bertutur kata dan berprilaku sehari – hari akan menjadi wahana pendidikan
moral bagi anak dalam keluarga tersebut guna membentuk manusia susila.
·
Di dalam
keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa, sehingga
tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera.
·
Keluarga merupakan lembaga yang berperan
dalam meletakkan dasar – dasar pendidikan agama.
·
Di dalam konteks membangun anak sebagai
makhluk individu agar anak dapat mengembangkan dan menolong dirinya sendiri ,
maka keluarga lebih cendrung untuk menciptakan kondisi yang dapat
menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab,
keterampilan dan kegiatan lain.
Seifert
& Hoffnung, 1991, menjelaskan enam kemungkinan cara yang harus dilakukan
orang tua dalam mempengaruhi anak yakni sebagai berikut:
a)
Permodelan prilaku, baik disengaja atau
tidak, orang tua dengan sendirinya akan menjadi model bagi anak – anaknya.
b)
Memberikan ganjaran dan hukuman (giving
reward and punishments), yaitu orang tua mempengaruhi anaknya dengan cara
memberikan ganjaran terhadap prilaku – prilakunya yang positif dan memberi
hukuman terhadap prilakunya yang tidak di inginkan.
c)
Perintah langsung (direct instruction)
member perintah secara sederhana seperti “jangan malas belajar”, “cepat mandi”,
nanti sekolahnya kesiangan dan
sebagainya.
d)
Menyatakan peraturan –peraturan (stating
rules) yaitu membuat peraturan uumum yang berlaku dirumah walaupun secar tidak
tertulis.
e)
Nlar (reasoning), cara yang digunakan
orang tua untuk mempengaruhi anaknya, dengan mempertanyakan kapasitas anak
untuk bernalar.
f)
Menyediakan fasilitas atau bahan dan
dengan suasana yang menunjang. Orang tua dapat mempengaruhi prilaku anak dengan
mengontrol fasilitas atau bahan – bahan dan dengan suasana.
2.
Lingkungan
sekolah
Sekolah
adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan zaman,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi dapat
memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan. Semakin
maju suatu masyarakat, semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan anak
akan pendiddikan. Kondisi masyarakat seperti ini mendorong terjadinya proses
formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut sistem persekolahan.
Jalur pendidikan
sekolah merupakan pendidikan yang didiselenggarakan sekolah melalui kegiatan
belajar mengajar denagn organisasi yang
tersusun rapi, berjenjang dan berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur
berdasarkan ketentuan – ketentuan pemerintah dan mempunyai keseragaman pola
yang bersifat nasional, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia dalam mewujukan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
Untuk mencapai tujuan
pembangunan nasional , maka pendidikan nasional harus berfungsi:
·
Sekolah harus mampu menumbuhkembangkan
anak sebagai makhluk individu melalui pembekalan semua bidang studi.
·
Sekolah melalui teknik pengkajian bidang
studi perlu mengembangkan siakp social, gotong royong, toleransi dan
demokrasidan sejenisnya dalam rangka menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk
social.
·
Sekolah harus berfungsi sebagai
pembinaan watak anak melalui bidang studi yang relevan sehingga akhirnya akan
terbentuk manusia susila yang cakap yang mampu menampilkan dirinya sesuai
dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
·
Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan
anak sebagai makhluk yang religius dan mampu menjadi pemeluk agama, yang baik,
taat, soleh, dan toleran.
·
Di dalam konteks pembangunan nasional,
pendidikan formal harus menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang mampu
mensejahterakan dirinya dan bersama orang lain mampu mensejahterakan
masyarakat, bangsa dan negara.
·
Sekolah berfungsi konservatif, inovatif,
dan selektif dalam mempertahankan atau memelihara kebudayaan yang ada,
melakukan pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak dalam proses
pendidikan.
3.
Lingkungan
masyarakat
Masyarakat adalah salah
satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi
seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Kaitan antara
masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni :
a) Masyarakat
sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembangakan maupun yang tidak di
lembagakan.
b) Lembaga-
lembaga kemasyarakatan dan / atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung
maupun tidak langsung ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c) Dalam
masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun
dimanfaatkan. Perlu pula di ingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup
sehari - hari akan selalu berupaya
memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya.
Dari
ketiga kaitan antara masyarakat dan pendidkan tersebut dapat dilihat peran yang
telah disumbangkan dalam rangka tujuan pendidikan Nasional yaitu berupa
membantu penyelenggaraan pendidikan, membantu pengadaan tenaga, biaya,
prasarana, dan sarana, menyediakan lapangan kerja, dan membantu mengembangkan
profesi baik langsung maupun tidak.
Secara kongkrit peran
dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat dikemukakan sebagai berikut :
v Memberikan
kemampuan professional untuk mengembangkan karir melalui kursus penyegaran,
penataran, lokakarya, seminar, konperensi ilmiah dan sebagainya
v Memberikan
kemampuan teknis akademik dalam suatu system pendidikan nasional seperti
sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio, dan televisi dan sebaginya.
v Ikut
serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui pesantren,
pengajian, pendidikan agama di surau /
langgar, biara, sekolah minggu dan sebaginya.
v Mengembangkan
kemampuan kehidupan sosialbudaya melalui bengkel seni, teater, olahraga, seni
bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya.
v Mengembangkan
keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi ahli bangunan,
muntir, dan sebagainya.
D.
Pengaruh
timbal balik antara ketiga lingkungan pendidikan
terhadap perkembangan peserta didik
Tumbuh kembangnya anak pada umumnya dipengaruhi oleh
beberapa factor yakni hereditas, lingkungan, proses perkembangan dan anugrah.
Khusus untuk factor lingkungan peranan tripusat pendidikan itulah yang
menentukan baik secara sendiri – sendiri
maupun bersama – sama. Terutama melakukan kegiatan pendidikan dalam
bentuk membimbing,mengajar dan melatih dalam suasana belajar dan proses
pembelajaran. Peranan ketiga tripusat pendidikan itu bervariasi, meskipun
ketinganya melakukan tiga kegiatan pokok pendidikan tersebut.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan dan saran
Simpulan
·
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
yang pertama dan paling utama dalam pendidikan.
·
Sekolah adalah lingkungan pendidikan
yang memberiakan arahan dan disinilah kita mendapatkan pengajaran yang lebih
efektif karena disekolah ada guru yang
akan mengajarkan kita tentang pendidikan.
Saran
·
Seharusnya di lingkungan sekolah anak
mendapatkan pengajaran yang bagus untuk menjamin anak-anak yang berpendidikan.
·
Dilingkungan keluarga sehendaknya anak
diberikan pendidikan yang benar-benar bermanfaat untuk masa depannya nanti.
DAFTAR
PUSTAKA
Tirtarahrdja,
Prof. Dr. Umar. 1995. Pengantar
pendidikan. Jakarta : RINEKA CIPTA.
IDRIS,
H. Zahara. 1992. Pengantar pendidikan.
Jakarta : ERASIDO.
Bahan
ajar tim bina mayta kuliah Pengantar Pendidikan
Mudyahardjo,
redja. 2009. Pengantar Pendidikan.
Jakarta : Rajawali Pers.
Jumat, 09 November 2012
blog perdanaku pada mata kuliah komputer aud
Disini aku mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah komputer aud.
Langganan:
Postingan (Atom)